Mobil listrik kini semakin populer, baik di jalanan kota besar maupun dalam obrolan hangat seputar masa depan otomotif yang ramah lingkungan. Banyak orang tertarik karena mobil listrik digadang-gadang lebih hemat, bebas emisi, dan katanya, biaya servisnya jauh lebih murah dibanding mobil konvensional berbahan bakar bensin atau solar.
Namun, benarkah demikian? Atau justru ada biaya tersembunyi yang membuat servis mobil listrik bisa lebih mahal dari yang dibayangkan? Yuk, kita bongkar semua fakta dan mitos seputar biaya servis mobil listrik!
Perbedaan Fundamental: Mesin Bakar vs Motor Listrik
Sebelum masuk ke angka-angka, penting untuk memahami satu hal utama: mobil listrik tidak memiliki mesin pembakaran internal (ICE). Itu artinya, banyak komponen yang biasa diservis secara rutin di mobil bensin tidak ada di mobil listrik.
Berikut komponen yang tidak perlu diservis di mobil listrik:
- Oli mesin
- Filter oli dan udara
- Busi
- Knalpot dan sistem emisi
- Timing belt
- Radiator mesin pembakaran
- Transmisi konvensional (digantikan oleh sistem reduksi satu kecepatan)
Dengan menghilangnya banyak komponen tersebut, otomatis jumlah perawatan rutin berkurang drastis.
Apa Saja yang Masih Harus Diservis di Mobil Listrik?
Meski minim perawatan, bukan berarti mobil listrik bebas servis. Beberapa komponen tetap perlu perhatian berkala, antara lain:
1. Baterai
Ini adalah “jantung” mobil listrik. Meskipun baterai tidak perlu diganti setiap tahun, pemantauan kapasitas dan kesehatannya penting. Beberapa pabrikan menyediakan layanan pengecekan baterai secara berkala melalui sistem on-board atau diagnostic tool.
Biaya penggantian baterai memang mahal, bisa mencapai Rp100 juta – Rp300 juta, tapi umurnya bisa lebih dari 8–10 tahun, bahkan lebih jika digunakan dan dirawat dengan benar.
2. Sistem Pendingin Baterai
Sistem ini memastikan suhu baterai tetap optimal. Cairan pendingin mungkin perlu diganti setiap beberapa tahun, tergantung jenis dan rekomendasi pabrikan.
3. Ban dan Suspensi
Karena mobil listrik cenderung lebih berat, ban akan lebih cepat aus. Suspensi pun bisa bekerja lebih keras, tergantung gaya mengemudi.
4. Rem
Mobil listrik menggunakan sistem regenerative braking yang membantu memperlambat kendaraan dan sekaligus mengisi ulang baterai. Ini membuat kampas rem lebih awet, bahkan bisa bertahan hingga dua kali lebih lama dari mobil biasa. Namun, tetap perlu dicek secara rutin.
5. Software dan Update
Servis mobil listrik juga mencakup update sistem software, baik untuk performa kendaraan maupun fitur keselamatan. Beberapa update bisa dilakukan over-the-air (OTA), sementara sisanya tetap harus dilakukan di bengkel resmi.
Biaya Servis Mobil Listrik: Lebih Murah?
Menurut berbagai studi dan pengalaman pengguna, biaya servis mobil listrik bisa lebih murah hingga 40–60% dibanding mobil bensin dalam jangka panjang. Berikut beberapa perbandingan estimasi:
Komponen | Mobil Bensin | Mobil Listrik |
Ganti oli mesin | Rp 300.000 – Rp 800.000 / 5.000 km | Tidak ada |
Tune-up (busi, filter, dll) | Rp 500.000 – Rp 1 juta | Tidak ada |
Rem (per 20.000–30.000 km) | Rp 1–2 juta | Lebih jarang diganti |
Cek sistem elektronik | Jarang dilakukan | Rutin dan penting |
Total biaya tahunan (rata-rata) | Rp 5–8 juta | Rp 2–4 juta |
Namun, perlu diingat: semua tergantung merek, model, dan cara pemakaian.
Apakah Ada Biaya Tersembunyi?
Meski biaya servis lebih murah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Biaya Penggantian Baterai
Ini adalah momok yang sering menakutkan. Namun, faktanya, sebagian besar baterai mobil listrik memiliki masa pakai lebih dari 8 tahun. Banyak pabrikan memberikan garansi baterai hingga 8–10 tahun atau 160.000 km, jadi tidak perlu khawatir dalam masa penggunaan normal.
2. Suku Cadang Masih Terbatas
Karena mobil listrik belum sebanyak mobil konvensional, suku cadang bisa lebih mahal atau harus dipesan terlebih dahulu, terutama untuk merek atau model yang belum umum.
3. Bengkel Terbatas
Servis mobil listrik harus dilakukan di bengkel resmi atau teknisi tersertifikasi, karena sistem listrik tegangan tinggi tidak bisa ditangani sembarangan. Ini bisa membuat biaya perbaikan tertentu lebih mahal jika bukan termasuk layanan rutin.
Jadi, Lebih Mahal atau Lebih Murah?
Jawabannya: secara umum, lebih murah. Dalam penggunaan normal selama beberapa tahun, mobil listrik cenderung memiliki total biaya perawatan yang jauh lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.
Namun, kamu tetap harus siap dengan:
- Biaya awal mobil listrik yang lebih tinggi
- Infrastruktur servis dan charging yang belum merata
- Biaya tidak rutin (seperti baterai) yang bisa besar jika di luar garansi
Tips Hemat Servis Mobil Listrik
- Isi daya dengan benar (hindari 0% atau 100% terlalu sering)
- Cuci kendaraan secara rutin untuk mencegah korosi pada sistem bawah mobil
- Manfaatkan fitur pemantauan kesehatan baterai yang disediakan pabrikan
- Gunakan mode berkendara efisien dan hindari akselerasi ekstrem jika tidak perlu
Kesimpulan
Mobil listrik memang menghadirkan revolusi, bukan hanya dalam cara kita mengemudi, tapi juga dalam cara kita merawat kendaraan. Dengan lebih sedikit komponen bergerak dan perawatan rutin yang lebih simpel, biaya servis mobil listrik secara umum lebih murah daripada mobil berbahan bakar bensin atau diesel.
Baca Juga :
Jadi, kalau kamu sedang mempertimbangkan beralih ke mobil listrik, jangan khawatir soal servisnya. Justru inilah salah satu alasan utama mengapa semakin banyak orang melirik kendaraan listrik sebagai investasi jangka panjang yang cerdas dan ramah lingkungan.